Selasa, 16 November 2010

Bagaimana Keluarga Dimulai..

“ Tuhan Allah berfirman :’ Tidak baik, kalau manusia
itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong
baginya, yang sepadan dengan dia.” [ Kejadian 2:18 ].
Keluarga-keluarga yang ada dimuka bumi ini, adalah
merupakan rancangan Allah sendiri. Dialah yang
berinisiatif menciptakan keluarga di muka bumi ini.
Ketika Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah
serta menghembuskan nafas hidup kedalam hidungnya, dan
menempatkannya dalam taman Eden, maka Tuhan sendirilah
yang berfirman, “…tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja…”.
Ia sendiri yang mengambil “ salah satu rusuk “ dari
manusia itu, dan dari “ rusuk “ itu dibangunNyalah
seorang perempuan. Pengertian “ rusuk “ disini adalah
ruang [chamber]. Jadi ketika Tuhan Allah mengambil
“ruang” dari manusia itu, maka manusia itu menjadi
“tidak lengkap” lagi tanpa seorang perempuan. Tanpa
seorang perempuan, manusia itu tidak dapat
memultiplikasikan dan memperluas dirinya melalui
anak-anak ; karena hanya perempuan [ womb-man =
manusia rahim ] yang dapat memberikan anak-anak
kepadanya. Tanpa seorang perempuan, maka manusia itu
kehilangan “sebagian dirinya”, yang membuatnya “tidak
utuh”. Tetapi semua ini adalah rancangan sang
Pencipta.
Demikianlah Tuhan Allah menghadirkan seorang perempuan
bagi manusia itu sebagai penolong yang sepadan
dengannya. Maka terciptalah apa yang disebut keluarga.
Kejadian pasal 2 merupakan kisah bagaimana Tuhan Allah
sendiri membangun keluarga pertama di muka bumi ini.
Setelah manusia jatuh dalam dosa, kita lihat ada
banyak orang mencoba membangun keluarga. Namun tidak
jarang keluarga-keluarga ini hancur berantakan dan
tercerai-berai setelah sejangka waktu berjalan. Atau,
kalaupun tidak bercerai, kehidupan yang ada di
dalamnya sudah tidak seperti keluarga lagi.
Masing-masing anggota keluarga sudah berjalan
sendiri-sendiri. Suami, istri dan anak-anak mempunyai
tujuan hidup masing-masing. Walaupun mereka masih
hidup satu rumah, tidak ada lagi kesatuan seperti yang
direncanakan Allah semula bagi suatu keluarga. Ini
bukan saja terjadi pada keluarga-keluarga pada
umumnya, namun seringkali terjadi juga dalam
keluarga-keluarga yang menyebut dirinya Kristen.
Mengapa ? Supaya genaplah firman Tuhan, “Jikalau
bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha
orang membangunnya…”. Jika bukan Tuhan yang membangun
keluarga, sia-sialah usaha orang membangunnya, baik
itu orang-orang pada umumnya maupun orang Kristen.
Sdr/i, keluarga adalah rancangan dan ciptaan Allah
sendiri. Tak ada seorangpun yang dapat membangun
keluarga. Marilah kita berserah dan mengizinkan Dia
membangun keluarga kita sendiri. Amin.
Gema Sion Ministry
Renungan Keluarga
Penolong Yang Sepadan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar