1. Dalam Kitab Suci memang sering ada orang-orang yang jatuh / rebah / pingsan, tetapi tidak pernah ada orang yang jatuh / rebah / pingsan karena menerima Roh Kudus!
a. Daniel 10:7-9.
- Daniel jatuh bukan karena ia menerima Roh Kudus!
- Daniel jatuh karena takut melihat pengelihatan itu.
- Daniel jatuh bukan karena ia menerima Roh Kudus!
- Daniel jatuh karena takut melihat pengelihatan itu.
b. 2Taw 5:1-14 2Taw 7:1-3 (bdk. 1Raja-raja 8:1-11)
- Ini juga bukan penerimaan Roh Kudus!
- Disini para imam tidak pingsan, bahkan tidak terkulai / jatuh / rebah dsb! Yang dimaksud adalah bahwa mereka tidak bisa meneruskan tugas / pelayanan mereka sebagai imam, karena adanya kemuliaan Allah yang memenuhi Bait Allah itu
- Ini juga bukan penerimaan Roh Kudus!
- Disini para imam tidak pingsan, bahkan tidak terkulai / jatuh / rebah dsb! Yang dimaksud adalah bahwa mereka tidak bisa meneruskan tugas / pelayanan mereka sebagai imam, karena adanya kemuliaan Allah yang memenuhi Bait Allah itu
c. Wah 1:10-17.
- Ay 10 mengatakan bahwa waktu itu rasul Yohanes ‘dikuasai oleh Roh Kudus’ (ini bukan baptisan Roh, karena Baptisan Roh hanya terjadi sekali dan itu terjadi dalam Kis 2 pada diri Yohanes).
- Yang menyebabkan Yohanes jatuh bukanlah penguasaan oleh Roh Kudus ini! Yang menjatuhkan Yohanes adalah pengelihatan yang ia lihat (baca ay 17!).
- Jadi, sama seperti dalam peristiwa Daniel di atas, di sini Yohanes juga sangat takut, sehingga ‘paralyzed’ / ‘lumpuh’ dan lalu jatuh (perhatikan kata-kata ‘jangan takut’ pada ay 17b).
- Sekalipun jatuh, Yohanes tidak pingsan karena dalam ay 17b-dst Tuhan mengajak dia bicara!
- Ay 10 mengatakan bahwa waktu itu rasul Yohanes ‘dikuasai oleh Roh Kudus’ (ini bukan baptisan Roh, karena Baptisan Roh hanya terjadi sekali dan itu terjadi dalam Kis 2 pada diri Yohanes).
- Yang menyebabkan Yohanes jatuh bukanlah penguasaan oleh Roh Kudus ini! Yang menjatuhkan Yohanes adalah pengelihatan yang ia lihat (baca ay 17!).
- Jadi, sama seperti dalam peristiwa Daniel di atas, di sini Yohanes juga sangat takut, sehingga ‘paralyzed’ / ‘lumpuh’ dan lalu jatuh (perhatikan kata-kata ‘jangan takut’ pada ay 17b).
- Sekalipun jatuh, Yohanes tidak pingsan karena dalam ay 17b-dst Tuhan mengajak dia bicara!
d. Yoh 18:1-6.
- Orang-orang ini memang jatuh karena kuasa Tuhan. Tetapi, ini jelas bukan penerimaan Roh Kudus, karena mereka bukan orang percaya. Juga tidak dikatakan bahwa mereka pingsan!
- Orang-orang ini memang jatuh karena kuasa Tuhan. Tetapi, ini jelas bukan penerimaan Roh Kudus, karena mereka bukan orang percaya. Juga tidak dikatakan bahwa mereka pingsan!
e. Yeh 1:28 2:1-2 3:23-24.
- Yeh 2:2 seharusnya berbunyi (NIV) “as he spoke, the Spirit came into me dan raised me to my feet” (= lalu Roh Kudus datang kepadaku dan membangunkan aku).
- Yes 3:24 seharusnya berbunyi (NIV) “Then the Spirit came into me and raised me into my feet” (= lalu Roh Kudus datang kepadaku dan membangunkan aku).
- Jadi, dalam bagian ini bisa kita lihat bahwa Yehezkiel jatuh, karena melihat penglihatan, tetapi ia justru diperintahkan untuk berdiri (Yeh 2:1) dan waktu Roh Kudus datang kepadanya, Roh Kudus itu justru membangunkan dia! Jadi, Roh Kudus tidak menjatuhkan dia, malah membangunkan dia!
- Yeh 2:2 seharusnya berbunyi (NIV) “as he spoke, the Spirit came into me dan raised me to my feet” (= lalu Roh Kudus datang kepadaku dan membangunkan aku).
- Yes 3:24 seharusnya berbunyi (NIV) “Then the Spirit came into me and raised me into my feet” (= lalu Roh Kudus datang kepadaku dan membangunkan aku).
- Jadi, dalam bagian ini bisa kita lihat bahwa Yehezkiel jatuh, karena melihat penglihatan, tetapi ia justru diperintahkan untuk berdiri (Yeh 2:1) dan waktu Roh Kudus datang kepadanya, Roh Kudus itu justru membangunkan dia! Jadi, Roh Kudus tidak menjatuhkan dia, malah membangunkan dia!
f. Kis 9:4-9.
- Paulus memang rebah, tetapi tidak pingsan!
- Ini bukan saat Paulus terima Roh Kudus, karena saat itu ia belum bertobat!
- Ia jatuh karena penglihatan (cahaya) itu, bukan karena Roh Kudus!
- Paulus memang rebah, tetapi tidak pingsan!
- Ini bukan saat Paulus terima Roh Kudus, karena saat itu ia belum bertobat!
- Ia jatuh karena penglihatan (cahaya) itu, bukan karena Roh Kudus!
g. 1Sam 19:23-24
- Bagian ini salah terjemahan!
- NIV: “So Saul went to Naioth at Ramah. But the Spirit of God came upon him, and he walked along prophesying until he came to Naioth. He stripped off his robes and also prophesied in Samuel’s presence. He…” (= Lalu Saul pergi ke Nayot di Rama. Tetapi Roh Allah datang kepadanya, dan ia berjalan sambil bernubuat sampai ia tiba di Nayot. Ia membuka jubahnya dan juga bernubuat di hadapan Samuel. Ia …).
- Jadi, Saul bukannya kepenuhan Roh, tetapi bernubuat! (kesalahan penterjemahan yang sama terjadi pada ay 20 akhir, ay 21 tengah, dan ay 21 akhir!).
- Bagian ini salah terjemahan!
- NIV: “So Saul went to Naioth at Ramah. But the Spirit of God came upon him, and he walked along prophesying until he came to Naioth. He stripped off his robes and also prophesied in Samuel’s presence. He…” (= Lalu Saul pergi ke Nayot di Rama. Tetapi Roh Allah datang kepadanya, dan ia berjalan sambil bernubuat sampai ia tiba di Nayot. Ia membuka jubahnya dan juga bernubuat di hadapan Samuel. Ia …).
- Jadi, Saul bukannya kepenuhan Roh, tetapi bernubuat! (kesalahan penterjemahan yang sama terjadi pada ay 20 akhir, ay 21 tengah, dan ay 21 akhir!).
2. Doktrin ‘tumbang dalam Roh’ bukan saja tidak ada dalam Kitab Suci, tetapi juga tidak ada dalam sejarah gereja (baik ajarannya maupun prakteknya!).
Ajaran maupun praktek dari doktrin ‘tumbang dalam Roh’ baru muncul mulai sekitar tahun 1960. Kalau ajaran ini memang berasal dari Kitab Suci, mengapa dibutuhkan waktu lebih dari 19 abad untuk menemukan-nya?
3. Salah satu dari hal-hal yang merupakan buah dari Roh Kudus adalah ‘penguasaan diri’ (Gal 5:22-23). Karena itu, kalau seseorang menerima Roh Kudus / dipenuhi Roh Kudus, seharusnya ia makin bisa menguasai diri! Tetapi orang-orang yang nggeblak itu justru kehilangan kesadaran-nya, bahkan ada yang lalu mulutnya berbuih, kaki, dan tangannya kejang-kejang seperti orang sakit ayan / epilepsi. Mereka justru kehilangan penguasaan dirinya dan lebih mirip orang mabuk / gila / kerasukan setan daripada orang Kristen. Bagaimana mungkin Roh Kudus masuk dalam diri seseorang dan memenuhinya tetapi justru menghancurkan penguasaan diri, yang merupakan buah Roh Kudus?
4. Dalam Kitab Suci Tuhan / Roh Kudus tidak pernah membanting-banting anak-anakNya. Kalau ada satu oknum yang suka / sering membanting- banting orang, maka oknum itu adalah setan! Perhatikan ayat-ayat ini: Mat 17:15 Mark 9:25-27 Luk 9:37-43 Mark 3:11 Luk 8:28. Karena itu, saya lebih percaya bahwa orang-orang yang nggeblak / pingsan itu sedang kerasukan setan daripada sedang menerima Roh Kudus!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar