Sabtu, 13 Agustus 2011

JEVOHAH JIREH


By Haris Subagiyo
Untuk memindahkan gunung yg besar, tidak dibutuhkan iman sebesar gunung. Tuhan Yesus berkata: yg dibutuhkan adalah iman sebesar biji sesawi: artinya iman yg berpotensi memberi kehidupan, iman yg memiliki kemampuan memproduksi lebih banyak lagi.(Matius 17:20)
Mempercayai pribadi Allah, sebagai Allah yg maha kuasa , maha kasih dan maha pemurah, bukanlah persoalan sulit bagi orang Kristen. Apalagi pengakuan tersebut bertepatan dengan desakan kebutuhan pribadi yg membutuhkan sentuhan tangan Allah. Beriman kepada Allah bukan lagi menjadi persoalan rumit bagi orang beriman tetapi memiliki IMAN YG BESAR, IMAN YG BERTENAGA, IMAN YG KUAT dibutuhkan dasar yg kuat , yg dibangun diatas dasar Firman Allah melewati pengalaman yg panjang.
Jehovah Jireh yg berarti "Allah yg menyediakan" menjadi pokok bahasan yg sangat menarik, relevan dan mudah diaplikasikan. Ungkapan Allah yg menyediakan itu sangat melegakan siapapun orangnya . Karena bayangan kita langsung membesarkan harapan 
*  Allah bergegas-gegas masuk dalam wilayah krisis:
* Allah Mengambil alih ketidakberdayaan dan menggantikannya dengan kedahsyatan kuasaNya. 
* Sejumlah daftar belanja kebutuhan dan kereta dorong sudah kita siapkan untuk memborong apa saja yg dapat Allah berikan kepada kita.
Sesungguhnya Allah tidak menolak sikap kita yg memang berhak untuk mendapatkan belas kasihan dariNya. 
Tetapi benarkah hubungan kita dengan Allah hanya kita batasi dalam persoalan minta meminta, tuntut-menuntut, yg semua berorientasi hanya pada kebutuhan personal. ini disebut iman TRANSAKSIONAL.

Kita semua dapt memiliki iman FUNDAMENTAL (KUAT dan MENDASAR) Memiliki iman yg bertenaga besar, iman berkualitas , iman yg mengubahkan segala sesuatu dapat menjadi kenyataan hidup kita!

Rahasianya,.....Belajar dari bapa orang beriman  !

Kejadian 22 : 1- 19
Kepercayaan Abraham diuji
22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba   Abraham  . Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan.  22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu     yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria   dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran   pada salah satu gunung yang akan Kukatakan   kepadamu." 22:3 Keesokan harinya pagi-pagi  bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. 22:4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. 22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali   kepadamu.  22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak,   anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. 22:7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" 22:8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. 22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak , anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. 22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya , lalu mengambil pisau  untuk menyembelih anaknya.   22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN  dari langit   kepadanya: "Abraham, Abraham.  " Sahutnya: "Ya, Tuhan.  22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah  ,   dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu   yang tunggal kepada-Ku." 22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya  tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.   22:14 Dan Abraham menamai   tempat itu: "TUHAN   menyediakan "; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.  22:15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN   dari langit   kepada Abraham, 22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku   sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu  yang tunggal kepada-Ku, 22:17 maka Aku akan memberkati engkau   berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu   sangat banyak seperti bintang di langit   dan seperti pasir di tepi laut,   dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.  22:18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,  karena engkau mendengarkan   firman-Ku  ." 22:19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba;   dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Kata JEHOVAH JIREH pertama kali muncul dalam pengalaman iman Abaraham. dterjemahkan dengan ALLAH YG MENYEDIAKAN

Bhs.Inggris PROVIDE ; pro = sebelum, video= melihat, percaya sebelum melihat, esensi iman ada dalam pengakuan Jehovah Jireh

Bhs.Ibrani: Yehovah Yireh
Akar kata YIR'EH adalah RÂ'ÂH artinya melihat dalam bentuk Qal Imperfect untuk orang ketiga tunggal maskulin. JEHOVAH YIREH  berarti "Allah akan memperlihatkan – bagi-Nya sendiri"
Allah yg menjadi pusat perhatian, kepentingan Allah sebagai tujuan
Kemuliaan Allah adalah pusat perhatian dari demontrasi kuasaNya yg dipertontonkan kepada kita.
Kepentingan Allah adalah tujuan utama dari realisasi kuasaNya yg dinyatakan kepada kita. Jadi ukuran yg dipakai bukan lagi BAIK menurut kita tetapi MEMULIAKAN ALLAH.
Melihat secara lengkap dalam diri kita ada potensi yg dapat didayagunakan secara efektif dan maksimal untuk kemuliaan namaNya. Dan Allah bekerja didalam diri kita untuk melengkap peran kita sebagai hamba Tuhan dengan Jehovah Jireh.
Jehovah Jireh tidak dapat berdiri sendiri tanpa ada tujuan pelayanan kepada Tuhan. tanpa tujuan kemuliaan Tuhan
Namun kita dapat bekerja bersama dengan Allah yg adalah Jehovah Jireh  dalam segala perkara!
Bagaimanakah iman kita memiliki ENERGI yg konsisten untuk mempercayai Allah yg Menyediakan?

1. Kenalilah ALLAH SEBAGAI PRIBADI YG TIDAK PERNAH SALAH (ayat.1)
Abraham tidak pernah membantah perintah Allah
Abraham tidak pernah menunda perintah
Abraham selalu mengerjakan dengan serius, sungguh-sungguh
Perintah Tuhan dijawab dgn segera: "YA TUHAN" demikian tegas dan tanpa ragu jawaban Abraham serasa tanpa  pergulatan yg panjang. 
Respon yg cepat, jawaban tanpa keraguan dan tindakan yg tepat seperti perintah Tuhan bahkan tidak ditemukannya tawar menawar untuk meringankan beban. 
Apakah Abraham hidup tanpa pergumulan iman?. 
Abraham juga manusia biasa bukan manusia super namun diskusi imannya dalam menanggapi perintah Allah selalu dijawab dengan cerdas bahwa: "Allah tidak pernah salah dalam bertindak". 
Banyak perkara didunia ini yg tidak dapat kita mengerti dan tetap menjadi misteri Allah. Namun Kita sering menuntut Allah untuk menjelaskan argumentasi tindakanNya yg tidak sinergi dengan harapan baik. 
Kita meminta supaya misteri Ilahi tidak fair jika hanya dijelaskan dengan bahasa iman saja namun seharusnya boleh dipahami secara argumentatif dengan bahasa logika manusia.
Kita merasa berkepentingan untuk mendapatkan jawaban dari Allah secara langsung, mengapa Allah meminta persembahan Ishak?
Tujuan Allah meminta Abraham mengorbankan anaknya bukan untuk alasan yg merugikan, melukai atau bahkan membunuh. Pastinya secara kualitatif tujuan Allah:
Untuk menguji iman, berarti menaikkan level iman menjadi semakin efektif . (ayat.1). Jika iman kita bertambah maka tingkat kepercayaan Allah kepada kita juga bertambah, tanggung jawab bertambah dan berkat Tuhan makin bertambah.
Abraham tidak memiliki persoalan ketaatan pada perintah Firman Allah. Ia sudah menghentikan semua pertanyaan dan diskusi batin yg melemahkan imannya kepada Tuhan
Bagaimana dengan diri kita?
Kita terlalu mudah mengajukan pertanyaan bahkan protes kepada Tuhan.  
Yohanes 9 : 1-3
9:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. 9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi,   siapakah yang berbuat dosa,   orang ini   sendiri atau orang tuanya,   sehingga ia dilahirkan buta?" 9:3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan   di dalam dia.
Selama hidup berjalan bersama dengan Tuhan, Jangan berhenti hanya pada sikap bertanya: Mengapa Allah mengijinkan persoalan ini terjadi? Mengapa Allah bersikap sembrono? Mengapa Allah tidak membela? Mengapa Allah diam saja? WHY LORD...........?????? 
Berhentilah bertanya pada Allah tetapi mulailah giat bekerja dan teruslah bekerja bersama Allah.

Abraham mengembangkan prinsip "YES GOD"  selalu katakan Ya kepada Tuhan.
Prinsip iman yg dikemukakan adalah: Sejauh menyangkut KEPENTINGAN TUHAN , perintah kerjanya mutlak untuk dimengerti dan segera dilakukan. Ia tidak perlu lagi mendiskusikan dengan pikiran atau berlama-lama dengan alasan butuh waktu untuk bergumul.

Kontradiksi pikiran manusia dengan kehendak Allah sering menjadi kenyataan yg tak terhindarkan! Tidak ada artinya manusia menuntut Allah menjelaskan rahasia kerjaNya. 
Allah tidak mengaruniakan kepada kita kuasa untuk memahami rahasiaNya tetapi Allah memberikan KEBERANIAN YANG BESAR untuk MEMPERCAYAI dan MELAKUKAN tanpa ragu seluruh kehendakNya.
Rahasia Abraham untuk menghentikan pergumulan iman yg berlarut-larut tanpa batas adalah mendorong secara kuat kepercayaan bahwa Allah sekali-kali tidak pernah berbuat salah kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun. Berani berkata YA kepada Tuhan dan berpikir kemudian....

Jangan merohanikan pergumulan persoalan kita yg berlarut-larut sebagai alasan untuk tidak mengeksekusi tindakan iman. Selama kita berjalan bersama dengan Allah, jangan pernah ragu tentang berbagai pengalaman yg sedang kita hadapi. Karena Allah sedang bekerja didalamnya dan segala sesuatu yg dikerjakan Allah pastinya tidak pernah salah. 
Percayalah bahwa Dia adalah Yehovah Yireh: Allah yg menyediakan pada waktu yg tepat, pada tempat yg tepat dan pada orang yg tepat pula.
II. Kenalilah ALLAH sebagai Pribadi yg TIDAK PERNAH KEHABISAN CARA (aya.7-8)


Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba  untuk korban bakaran itu?" ayat. 8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan   anak domba  untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku."

Betapa sulitnya menjawab pertanyaan Ishak, anaknya yg hendak dikorbankan diatas mezbah! 
karena beberapa alasan:
a. Ishak adalah anaknya yg satu-satunya (darah daging)
b. Ishak adalah anak perjanjian (pemberian istimewa dari Allah)
c. Ishak sudah berpikir rasional sehingga tidak dapat dibujuk dengan jawaban yg tidak logis.
Jika demikian mudahnya Abraham membangun kepercayaan pada anaknya, pastilah itu bukan proses yg terjadi secara spontan. 
Jika Abraham TAAT kepada perintah Allah dan Ishak taat pada perintah Abraham, pastilah Abraham telah mempraktekkan ketaatan kepada Allah setiap hari yg dipertontonkan kepada keluarganya.

Salah satu alasan mengapa Ishak yg sudah besar tidak memberontak saat dipersembahkan diatas mezbah adalah karena dia mewarisi iman bapaknya, keteladanan iman setiap hari membangun kekuatan untuk tetap mempercayai Allah dalam situasi sesulit apapun.
Iman Abraham menular pada Ishak anaknya
Iman yg kondusif melahirkan kekuatan iman yg baru didalam keluarga! 

Percaya pada Tuhan dan begitu beraninya ia memberikan semuanya yg paling baik dan terbesar dari hidupnya sendiri, bagaimana mungkin itu dapat dikerjakan?
karena satu alasan JEHOVAH JIREH: Allah yg menyediakan: ia sangat percaya Allah adalah sumber, dari padaNya segalanya dan untuk Dialah segalanya. Sehingga dapat kita pahami kerelaan Abraham bersumber pada kepercayaan Allah yg memberi, Allah juga yg berhak mengambil. Abraham membiarkan Allah melaju dengan kehendakNya dan ia rela mengerem semua keiinginan dan kehendak pribadinya.

Ishak adalah seorang anak yg diberikan Allah secara ajaib, dikala Sara , istrinya berusia 90 tahun (mati haid) dan Abraham berumur 100 tahun bahkan dalam masa penantian yg sangat panjang sedikitnya 25 tahun. Namun Abraham tetap pecaya bahwa Allah tidak pernah kehabisan cara memenuhi janjiNya memberikan anak perjanjian kepada Abraham.
Sekarang Allah meminta lagi anak yg pernah Dia berikan, sekali lagi Abraham tetap percaya bahwa Allah tidak pernah kehabisan cara untuk memberikan yg jauh lebih baik.
Iman kepada Allah, Jehovah Jireh bagai tak pernah padam bahkan terus membara diusia senja.

Dalam diri Abraham tidak ada kamus tidak mungkin, segala sesuatu mungkin didalam Allah. Allah punya banyak cara yg tidak dapat kita pahami namun dapat kita percayai.
Dalam diri Abraham bukan berarti tanpa kesulitan namun ia percaya bahwa Allah sanggup melakukan perkara besar dan ajaib.
Tidak ada pintu yg terkunci, tidak ada jalan yg tertutup, tidak ada gunung yg tak dapat didaki
Allah sanggup bekerja dalam segala perkara sebesar apapun dan sesulit apapun.
Jangan pernah menyerah dengan tekanan persoalan hidup sekarang ini. Karena kita memiliki sumber kehidupan didalam Allah yg menyediakan.
Allah memiliki banyak cara yg tidak tergantung dengan cara kita
Letakkan seluruh doa, persoalan dan kebutuhan kita dengan keyakinan Allah yg kita sembah adalah ALLAH YANG MENYEDIAKAN.

III. Kenalilah bahwa Rencana Allah pasti sangat MULIA (ayat.5)

Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu. 

Dalam konteks transaksi rugi laba, ada banyak alasan untuk menolak perintah Allah, karena sangat berlawanan dengan norma dan akal sehat!. Abraham sedang dalam posisi kritis, tidak menguntungkan bahkan sangat dilematis. 
Namun bagaimana respon Abraham terhadap perintah Allah?  
a. Abraham tetap dapat berpikir konstruktif (membangun) tentang keadaan, orang dan Allah. Tidak ada kecurigaan sama sekali terhadap rencana Allah yg menuntut persembahan anaknya.
b. Abraham tetap berorientasi kepada Allah. 
Ini sebenarnya persoalan besar, pesoalan hidup dan mati namun ia tetap katakan kami akan"sembahyang". Berarti ia telah meletakkan seluruh kehidupannya sebagai IBADAH YG MURNI kepada Allah. Yang pertama dan utama adalah KEPENTINGAN ALLAH dan ia tidak mau merampas sedikitpun kepentingan Allah untuk membesarkan kebutuhan dirinya.
c. Abraham punya keyakinan yg teguh, pasti akan kembali dengan selamat. Karena Allah tidak pernah merancangkan yg jahat.

Kejernihan hati dengan taat menjalankan perintah Tuhan tidak mungkin berjalan secara alami. 
Kebeningan hati yg dengan sungguh-sunnguh percaya dan melakukan firman Tuhan dengan tepat karena ditenagai oleh kekuatan iman bahwa Rencana Allah pasti lebih mulia dari rencananya.

Prinsip iman : Rencana Allah pasti lebih baik dari rencana saya
Kepercayaan memberikan KEBERANIAN untuk bertindak.
Abraham menaruh harapan masa depan pada Ishak anaknya, ia adalah harta paling besar dan satu-satunya pewaris generasi. Ishak adalah anak perjanjian yg diupayakan dengan iman sedikitnya 25 tahun, Ishak adalah berkat yg sangat besar yg diturunkan dari tangan Allah sendiri.
Perintah untuk mengorbankan anaknya digunung Moria itu hendak membongkar harapan manusia, semua cita-cita, harapan masa depan dan visi pewaris generasi yg diletakkan pada anak yg dikasihinya..
Prinsip Allah:
Allah bukannya tidak menghargai berkatNya sendiri namun orientasi harapan kita tidak tertuju hanya pada berkatNya tetapi pada otoritas PribadiNya. 
Bukan pada pemberianNya tetapi pada Sang Pemberi berkat. 
Bukan pada APA yang Tuhan berikan tetapi pada SIAPA yang memberi hidup. Iman yg berkualitas bukanlah iman yg transaksional ( jual beli dengan Tuhan) tetapi iman yg esensial (tetap percaya walaupun belum melihat)
Untuk mewujudkan rencanaNya yg agung dan mulia itu, terkadang Allah harus membabat habis seluruh konsep. cita-cita atau visi masa depan yg sedang kita bangun.

Bagi Abraham, kehadiran Ishak sebagai anak tunggal sudahlah cukup memuaskan hatinya. Tetapi Allah memiliki rencana yg jauh lebih besar dari hanya kehadiran Ishak (ayat.18)
maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit   dan seperti pasir di tepi laut,  dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. ayat.18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat,   karena engkau mendengarkan   firman-Ku

Allah sudah membuat rancangan masa depan super bagi Abraham, dimana :
a. Menjadi generasi yg produktif: Abraham menjadi simbol yg generasi yg abadi
b. Menjadi generasi yg ekspansif: kuat dan berhasil
c. Menjadi generasi yg efektif: saluran berkat Allah

"Allah yg menyediakan" memanifestasikan kerja tidak terbatas pada kepentingan sesaat atau hanya untuk diri kita saja. Lebih besar dari itu Allah merancangkan program hidup yg besar, membuat hidup bermutu dan berhasil bahkan menciptakan kehadiran kita dimanapun sebagai saluran berkat Allah. 

Jangan pernah menyerah:
Beberapa tahun lalu di Elkhart, Kansas, dua orang kakak beradik bekerja di sekolah.  Pagi-pagi sekali tugas mereka adalah menyalakan api dalam tungku perapian dalam kelas supaya kelas tetap hangat selama proses belajar.
Di suatu pagi yang sangat dingin, kakak beradik itu membersihkan perapian dan mengisinya dengan kayu bakar.  Mereka mengambil jerigen yang biasa diisi minyak tanah sementara salah seorang menyiramkannya ke kayu dan menyalakan api.
Tiba-tiba......booom, ledakan keras mengguncang gedung sekolah tua.  Api langsung menewaskan si kakak dan membakar tubuh si adik.  Selidik punya selidik, ternyata jerigen itu secara tidak sengaja terisi bensin.

Dokter yang merawat si anak yang terluka bakar menyarankan untuk mengamputasi kakinya.  Orangtua anak itu sangat terpukul karena sudah kehilangan satu anak dan masih akan kehilangan kaki dari anak yang lain.  Namun mereka tidak kehilangan iman.  Mereka meminta dokter untuk menunda amputasi.  Dokter setuju.  Setiap hari mereka minta penundaan pada dokter, sambil berdoa agar kaki anak mereka bisa sembuh.

Selama dua bulan, kedua orangtua dan dokter berdebat tentang amputasi itu.  Mereka menggunakan waktu untuk menanamkan kepercayaan pada si anak bahwa suatu hari ia akan bisa berjalan lagi.  


Akhirnya diputuskan untuk membatalkan amputasi.  Pembalut pada kaki sang anak mulai dibuka, terlihat kaki kanannya hampir 8 cm lebih pendek dibanding kaki kirinya. Tak ada mujizat Tuhan yg memulihkan kakinya kembali sempurna. Jari kaki kirinya hampir semuanya terbakar.  Tetapi anak itu bertekad kuat.  Meski sakit, ia memaksa dirinya berlatih setiap hari.

Ibunya bercerita betapa sering ia menyingkapkan tirai dan memandang ke luar menatap harapan, ia meraihkan tangan ke atas untuk menggenggam gagang sebuah alat pembajak tanah yang sudah tidak dipakai lagi. Dipekarangan, dengan kedua tangannya menggenggam gagang bajak, ia mulai melatih kakinya yang cacat. Dan dengan setiap langkah yang menyakitkan, semakin dekat pula dia ke tujuan yang ingin dicapainya.

Akhirnya, ia berhasil berjalan beberapa langkah.  Ia terus berlatih berjalan sampai akhirnya ia membuang kruknya dari bekas lengan bajak sawah itu.  Sekarang ia bisa berjalan normal.  Tak lama kemudian ia dapat berlari.


Pemuda bertekad kuat ini terus berlari ,berlari dan berlari, dengan kaki yang tadinya hampir diamputasi, tidak sempurna namun membawanya memecahkan rekor dunia dalam lari satu mil.  Dialah Glenn Cunningham, yang lebih dikenal sebagai “Manusia Tercepat di Dunia” dan dijuluki atlet abad ini di Madison Square Garden

Banyak alasan bagi kita untuk menghentikan langkah hari ini untuk tidak mau lagi berkarya.

Kita menjadi orang yg demikian sangat teliti memperhatikan kelemahan, kekurangan, ketidakberdayaan sehingga setiap detail yg orang lain tak memandangnya, namun kita menatapnya sebagai kelemahan serius yg berpotensi menggagalkan.

Pasti kalah aku hari ini, pasti gagal, tidak laku daganganku, rugi aku, tak sanggup aku menyelesaikan, terlalu sulit bahkan tidak mungkin bagiku masa depan akan bersinar cerah  dan seribu kata-kata merusak sedang kita daftarkan, untuk menujukkan alasan bahwa kita layak menjadi tidak berprestasi dalam hidup pantas dianggap sebagai produk gagal..


Untuk menghadirkan Jehovah Jireh berurusan secara langsung dengan pekerjaan, pelayanan, keluarga, studi dan masa depan kita maka Dia membutuhkan kerjasama yg sinergis dengan diri kita
a. Jehovah Jireh tidak dapat bekerja tanpa KETAATAN kita kepadaNya
b. Jehovah Jireh tidak dapat bekerja tanpa IMAN kita kepadaNya
c. Jehovah Jireh tidak dapat bekerja tanpa PENGORBANAN kita kepadaNya.




Pastikan Jehovah Jireh Bekerja dalam diri Kita!
Nikmati kehadiranNya secara nyata karena Dia tidak pernah jauh dari kita, Dia selalu dekat dan menaruh belas kasihan kepada kita.....hatiNya selalu menunggu penyerahan hidup kita.
Masa depan super
Pelayanan super
Keluarga yg super adalah bagian yg Allah siapkan untuk kita yang memilikiNya. Amin

1 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.org

    BalasHapus