Sabtu, 14 Mei 2011

Berhentilah Meratapi Kelemahan Diri



Kita mungkin akan merasa geli bila memperhatikan cara terbang loons, sejenis burung penyelam yang banyak terdapat di Danau Piatt, di semenanjung atas Michigan. Amerika Utara dan selatan Eurasia. Loon seukuran bebek besar atau angsa kecil, yang terkadang terlihat mirip dengan kedua jenis binatang itu ketika mereka berenang. Mereka terbang setengah berlari sepanjang beberapa ratus meter di permukaan air sampai akhirnya mereka mencapai kecepatan yang cukup untuk terjun ke dalam air. Ternyata hal ini terjadi karena burung loons memiliki tulang-tulang yang lebih keras dibanding burung lainnya. Berat badan mereka yang besar turut membuat mereka sukar untuk langsung terjun ke dalam air.
Burung loons pun terlihat kaku saat berjalan karena kaki  mereka condong ke belakang tubuhnya. Karena berjalan merupakan hal yang sulit bagi burung ini, maka biasanya mereka akan ditemukan tidak jauh dari sarangnya. Namun, kelemahan-kelemahan ini: tulang yang berat, kaki yang menjorok ke belakang ternyata sangat memberi keuntungan besar. Karena berat badannya yang besar dan keberadaan kakinya ini, burung ini dapat terjun lebih dalam, lebih jauh dan lebih cepat ke dalam air. Hal ini memudahkannya untuk menangkap ikan atau mendapatkan mangsa lainnya. Bahkan burung loon diabadikan sebagai alat transaksi CAD - Canadian Dollar (Dollar Kanada) seringkali disebut Loonie, karena koin mata uang Canada yang bergambarkan burung Loon (spesies yang banyak terdapat di Amerika bagian Utara).
Apa yang kita anggap rugi dalam hidup kita dapat berubah menjadi keuntungan, dan yang tampaknya sebagai kelemahan dapat diubahkan menjadi kekuatan.
Rasul Paulus merasa  senang dan bangga menganggap duri dalam daging yg menjadi kelemahan phisiknya namun justru merupakan instrument yg dipakai oleh Allah untuk menyempurnakan kasih dan kuasa Allah (2 Korintus 12:7-9).
Apakah kelemahan-kelemahan yang membuat hidup Anda menjadi tidak seimbang, merasa kalah berkompetisi, rendah diri, merasa tidak berharga?
Saatnya kita beralih fokus dari kelemahan kita untuk melihat kesempatan yg dapat dikerjakan Allah dalam diri kita, untuk menyempurnakan kasihNya dalam diri kita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar