Selasa, 16 November 2010

KEMAUAN dan KEMAMPUAN

Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku,  aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. (Roma 12:3)
Dua respon manusia dalam engabdiannya kepada Tuhan:
  • ada orang yang mau melayani Tuhan tetapi tidak mampu
  • ada orang yang mampu melayani Tuhan tetapi tidak mampu
Bagaimanakah kita dapat mencapai keseimbangan antara kemampuan dan kemauan, sehingga kita tidak congkak dan juga tidak terlalu diri rendah ?
Kita memerlukan pengenalan diri ! Dimanakah ukuran iman yang dikaruniakan Allah kepada kita
1. Kita harus yakin bahwa kita dapat mengerjakan
2. Kita harus berani mulai mengerjakannya sesuai dengan ukuran iman.
Sungai Yordan tidak mungkin dipecah menjadi dua kecuali kaki orang Israel sudah diiijakkan kedalamnya. Demikian juga dengan peristiwa di Laut Teberau. Tuhan memberi kuasa kepada Yosua untuk menggantikan Musa memimpin umat Israel masuk ke tanah Kanaan. Yosua mengajak umat Israel untuk menyeberangi sungai Yordan. Alkitab berkata: pada waktu kaki mereka turun  kedalam sungai Yordan, sungai itu pecah menjadi dua.
Prinsip dalam melayani pekerjaan Tuhan: Jangan terlalu berani mengerjakan sesuatu tanpa keyakinan yang sungguh juga jangan terlalu takut melakukan sesuatu bila sudah ada keyakinan dari Tuhan! iman yang sejati tidak disertai ketakutan, iman yang benar disertai keberanian.
Diantara semua orang yang berbaris menuju neraka, siapakah yang berada di barisan terdepan? orang yang berjinah? pembunuh? penipu? bukan! Melainkan orang yang..penakut! (Wahyu 21:8) Karena itu jangan takut
Orang percaya diselamatkan untuk melayani! siapa saja dan dimana saja- harus mempunyai kemauan untuk melayani Tuhan sesuai dengan kemampuan yang Tuhan berikan kepadanya.
Orang Kristen harus MAU melayani Tuhan berdasarkan KEMAMPUAN yang ada padanya.
Tuhan menuntut kita memberikan menurut apa yang ada pada kita, bukan menurut apa yang tidak ada.
Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.(II Korintus 8:12). Tuhan tidak menuntut apa yang tidak ada, tetapi Ia menuntut apa yang ada untuk diserahkan kepadaNya.
Waktu Tuhan Yesus hendak memberi makan 5000 orang, Ia bertanya kepada muridNya: "Apa yang ada  padamu? Tuhan menanyakan apa yang ada, bukan yang tidak ada. Yang ada hanya lima roti dan dua ikan Tetapi Tuhan mengatakan cukuplah! Tuhan tidak meminta 10 roti dan 10 ikan. Ia hanya meminta apa yang ada dan Ia menerima apa yang ada itu.
Jadi serahkan semua kemampuan kita, mungkin hanya 10% dibanding kemampuan orang lain, asal kita rela Tuhan dapat memakainya. Disini rela menyerahkan yang ada berarti "mau" sesuai dengan "kemampuan" sehingga terjadi keseimbangan. Keseimbangan kemampuan dan kemauan merupakan syarat untuk dipakai oleh Tuhan.Ada orang yang mau melayani Tuhan, tetapi pengetahuanya kurang, pengalamannya sedikit sekali. Asal ada kemauan murni Tuhan dapat memakai orang tersebut. Manakah yang lebih dahulu kemauan atau kemampuan? Kemampuan! Jadi kerjakanlah dengan setia, Tuhan pasti akan menambahkan kemampuan kita Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar