Seorang profesor mata kuliah agama bernama DR. Christianson mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. Setiap siswa semester pertama diwajibkan mengikuti kelas ini. Namun kebanyakan dari mereka memandang materi yang diajarnya sebagai kegiatan yang membosankan dan menolak untuk menanggapi kekristenan secara serius. Tahun ini sang profesor mempunyai seorang siswa istimewa bernama Steve. “Berapa push-up yang bisa kamu lakukan?” tanya profesor. Steve menjawab, “Saya melakukan sekitar 200 setiap malam.” “Apakah kamu dapat melakukan 300?” Steve menjawab, “Saya tidak tahu. Saya tidak pernah melakukan 300 sekaligus.” “Apa menurutmu kau dapat melakukannya?” tanya profesor. “Akan saya coba,” jawab Steve. Pada hari Jumat, Steve datang lebih awal dan duduk di bagian depan kelas. Saat kelas mulai, profesor mengeluarkan satu kotak besar donat. Ia pergi ke baris pertama dan bertanya, “Cynthia, apakah kamu mau salah satu donat ini?” “Ya,” jawab Cynthia. Profesor lalu berpaling ke Steve, “Steve, maukah engkau melakukan 10 push-up agar Cynthia bisa mendapatkan donat ini?” “Tentu saja!” Dengan sigap Steve melakukan 10 push-up. Profesor lalu pergi ke siswa berikut, “Joe, apakah kamu mau satu donat?” Joe menjawab, “Ya.” Profesor menoleh ke Steve, “Maukah kau melakukan 10 push-up lagi untuk Joe?” Steve segera melakukannya, dan Joe mendapatkan donatnya. Demikian seterusnya Steve melakukan 10 push-up untuk setiap orang sebelum mereka mendapatkan donatnya. Hingga akhirnya sang profesor tiba di meja Scott. Scott berkata, “Bisakah saya melakukan push-up saya sendiri?” “Tidak, Steve harus melakukannya,” jawab profesor. “Kalau begitu, saya tidak mau donatnya,” kata Scott. Namun sang profesor tetap menempatkan satu donat di atas meja Scott. Dan Steve mulai melakukan push-up dengan agak perlahan karena terlalu lelah. Para siswa mulai geram. Selanjutnya mereka menolak donat yang ditawarkan, namun Steve tetap harus melakukan push-up dan sang profesor selalu menempatkan satu donat di setiap meja siswa yang menolak. Akhirnya profesor tiba di meja terakhir: meja Susan. “Steve, maukah kamu melakukan 10 kali lagi agar Susan bisa memperoleh donat?” Dengan amat perlahan, Steve melakukan 10 push-up terakhirnya. Ia tahu ia telah menyelesaikan semua yang harus ia lakukan. Profesor lalu berpaling ke kelas dan berkata, “Demikianlah Juruselamat kita Yesus Kristus, di atas kayu salib Ia telah melakukan semuanya. Namun banyak di antara kita yang membiarkan hadiah itu begitu saja di atas meja, sama sekali tidak kita jamah!” (email) |
Senin, 24 Januari 2011
Push Up
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar