sejarah Kebangunan Rohani Dunia bag.I
Kebangunan Rohani atau yang biasa juga disebut revival atau great awakening, hampir selalu terjadi dari jaman ke jaman. Dimulai dari jaman para rasul ketika Petrus berkotbah dan seketika itu juga ada 3.000 orang yang bertobat dan dibaptis, hingga era modern di abad 21 ini. Percayakah anda bahwa Tuhan memiliki kerinduan untuk mencurahkan Roh-Nya yang kudus untuk memberikan lawatan yang besar, sebuah hujan akhir, yang akan menggoncang unia sebelum kedatangannya yang kedua kali? Dalam setiap generasi, dalam suatu kota ataupun lingkup negara, selalu ada orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menjadi alat-Nya agar kebangunan itu boleh terjadi. Dalam artikel ini akan diulas kebangunan dan orang-orang yang mengukir sejarah kebangunan rohani di dunia. Kebangunan yang diselidiki ahli sejarah kebangunan membagi
kebangunan-kebangunan yang ada dalam 7 fase. Berikut ulasannya :
Kebangunan Rohani Gelombang I (1725-1766)
Kebangunan Rohani Gelombang I (1725-1766)
Kegerakan ini dimulai oleh komunitas orang Moravian yang sering disebut “Herrnhut” (The Lord’s watch), yang dipimpin oleh Nikolas Zinzendorf yang memulainya dengan pertemuan doa 24 jam sehari yang bertahan selama seratus tahun lebih. Dimana 65 tahun berikutnya komunitas kecil tersebut mengirimkan 300 misionaris radikal yang selanjutnya akan menjadi cikal bakal kebangunan rohani di Amerika dan Eropa.
Griffith Jones, seorang anglikan muda yang sebutannya tak lain adalah ‘morning star revival’ menandai Inggris dengan kotbah kebangunannya selama 10 tahun sebelum Theodore Frelinghuysen seorang Reformed dari Belanda membawa kebangunan di Amerika sekitar tahun 1727. Kebangunan tersebut menyebar di kota-kota, seperti New Jersey, Pennsylvania, Virginia, sebelum kebangunan luar biasa yang diadakan Jonathan Edwards pada tahun 1734.
Sedangkan dari Inggris kegerakan kebangunan dimulai oleh George Whitefield dan John Wesley. Dalam perkembangannya, Wesley berdampak bagi pertumbuhan greja dan kerohanian masyarakat Inggris. Lain halnya dengan Whitefield yang menyebarkan api kebangunan dan pertobatan ke daerah koloni di Amerika.
Pada jaman ini Jonathan Edwards juga merupakan ahli teologia yang mempengaruhi kekristenan hingga hari ini. Ajarannya, dan perintisan yang dilakukan membawa dampak yang besar bagi kebangunan rohani di Amerika.Sejak muda ia adalah seorang pemikir dan banyak mengahasilkan tulisan, teori, filsafat di beberapa bidang pengetahuan. Bahkan pada hari meninggalnya pun ia mati sebagai pimpinan dari universitas Princeton di New Jersey.
Kebangunan Rohani Gelombang II (1792-1822)
John Erskine dari Edinburgh memulai kebangunan ini dengan sebuah kegerakan doa setelah mempublikasikan doa kebangunan rohani Jonathan Edwards. Pada saat yang sama, di Inggris, greja di Wales memulai ibadah lapangan terbuka. Awal kebangunan dapat ditelusuri lagi di kota industri, Yorkshire pada akhir 1791, yang menyebar ke seluruh wilayah dan denominasi, dimana jumlah kaum Metodis bertumbuh dari 72.000 menjadi seperempat juta pengikut dalam rentang waktu satu generasi. Fenomena kebangunan juga terjadi di Skotlandia. Tidak ketinggalan, di Irlandia juga terjadi kebangunan di kalangan metodis. Orang Skandinavia membawa kebangunan di kalangan Reformed di Jerman.
Kebangunan Rohani Gelombang III (1830-1842)
Kebangunan Rohani Gelombang IV (1857-…)
Kebangunan ini dimulai secara perlahan dari Kanada dengan pertumbuhan jumlah pertobatan yang semakin bertambah. Hingga suatu hari seorang pengusaha yang bernama Jeremiah Lanphier (bertobat dari penginjilan Finney), memulai kegerakan doa setiap rabu siang. Dalam kurun waktu enam bulan, terdapat 10.000 pengusaha dari seluruh penjuru Amerika mengadakan pertemuan yang sepertinya. Mereka mengakui dosa-dosanya, mengalami pertobatan dan berdoa untuk terjadinya suatu kebangunan rohani.
Lord Shaftsbury melayani anak muda, kaum papa dan kaum terbuang. Sedangkan David Livingstone dan Mary Slessor membawa injil ke benua Afrika. Kebangunan yang terjadi pada masa ini berdampak ke negara Eropa lainnya, Rusia Barat, Australia, Kepulauan Selatan, Afrika Utara, dan India.
Kebangunan Rohani Gelombang II (1792-1822)
John Erskine dari Edinburgh memulai kebangunan ini dengan sebuah kegerakan doa setelah mempublikasikan doa kebangunan rohani Jonathan Edwards. Pada saat yang sama, di Inggris, greja di Wales memulai ibadah lapangan terbuka. Awal kebangunan dapat ditelusuri lagi di kota industri, Yorkshire pada akhir 1791, yang menyebar ke seluruh wilayah dan denominasi, dimana jumlah kaum Metodis bertumbuh dari 72.000 menjadi seperempat juta pengikut dalam rentang waktu satu generasi. Fenomena kebangunan juga terjadi di Skotlandia. Tidak ketinggalan, di Irlandia juga terjadi kebangunan di kalangan metodis. Orang Skandinavia membawa kebangunan di kalangan Reformed di Jerman.
Kebangunan Rohani Gelombang III (1830-1842)
Tokoh kebangunan Amerika yang menonjol pada era ini ialah Asahel Nettleton dan Charles Finney. Dalam dokumentasi Finney, ia mencatat bahwa terjadi pertobatan 100.000 jiwa dalam satu tahun pelayanannya. Greja Episkopal Metodis sangat berkembang kala itu, bahkan jumlahnya menjadi dua kali lipat sekitar 1840-1842.
Di benua lainnya, Roh Allah juga mulai melawat Inggris melalui James Caughey (kebangsaan Amerika), Robert Aitkin, dan William Haslam. Pelayanan misi ke orang miskin dan panti asuhan juga dikembangkan oleh J.N Darby dan George Műller. Pemulihan karunia rohani dan apostolic juga dibangkitkan melalui oleh Edward Irving. Wales, Skotlandia, dan kota-kota di Inggris banyak mengalami kemajuan rohani kala itu. Secara Internasional, kebangunan juga terjadi di beberapa tempat di seluruh dunia, yaitu di Skandinavia, Eropa Tengah, Afrika Selatan, Kepulauan Pasifik, India, Malabar, dan Ceylon.Kebangunan Rohani Gelombang IV (1857-…)
Kebangunan ini dimulai secara perlahan dari Kanada dengan pertumbuhan jumlah pertobatan yang semakin bertambah. Hingga suatu hari seorang pengusaha yang bernama Jeremiah Lanphier (bertobat dari penginjilan Finney), memulai kegerakan doa setiap rabu siang. Dalam kurun waktu enam bulan, terdapat 10.000 pengusaha dari seluruh penjuru Amerika mengadakan pertemuan yang sepertinya. Mereka mengakui dosa-dosanya, mengalami pertobatan dan berdoa untuk terjadinya suatu kebangunan rohani.
Lord Shaftsbury melayani anak muda, kaum papa dan kaum terbuang. Sedangkan David Livingstone dan Mary Slessor membawa injil ke benua Afrika. Kebangunan yang terjadi pada masa ini berdampak ke negara Eropa lainnya, Rusia Barat, Australia, Kepulauan Selatan, Afrika Utara, dan India.
diterjemahkan :dr revival-library
Tidak ada komentar:
Posting Komentar