Sabtu, 23 Oktober 2010

IMAN YG MEMINDAHKAN GUNUNG


Pdt. Abraham Adi
Ketika berada di kota Kairo, Mesir, saya sempat mengunjungi Gereja Samaan, yang lebih dikenal dengan nama Gereja Sampah. Untuk mencapai gereja yang besar dan luas itu, kita harus melewati pemukiman kumuh tempat tinggal para pemulung sampah. Namun, begitu sampai di sana kita akan terkagum-kagum karena gereja ini terbuat dari gunung batu yang dipahat, yaitu gunung Mukhatam. Berbentuk tribun stadion dengan atap batu gunung, gedung utama minimal bisa menampung 5.000 orang sekali ibadah.
Yang menarik adalah sejarah yang berkaitan dengan tempat itu. Beberapa abad lampau ketika Islam menguasai Mesir, khalifah mereka menantang Uskup Mesir dengan bertanya, “Saya dengar Injil-mu mengajarkan, bila kamu punya iman sebesar biji sesawi maka kamu bisa memindahkan gunung. Apa benar?” Ketika Uskup Abraham membenarkan, maka Khalifah itu memberi mereka waktu tiga hari untuk berdoa agar Gunung Mukhatam pindah. Jika tidak, semua orang Kristen di Mesir akan dibantai. Maka Uskup menyerukan semua orang Kristen berdoa dan berpuasa, sambil mengimani perkataan Yesus dalam Markus 11:23, “Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Pada hari keempat, setelah berdoa tanpa hasil, mereka dikumpulkan di tanah lapang dekat gunung tersebut dan siap untuk dibantai. Tapi ketika orang percaya kembali berdoa, tiba-tiba terjadilah mukjizat. Tempat itu bergoncang karena gempa bumi hebat dan Gunung Mukhatam berpindah sejauh 3 kilometer dari tempat semula.
Tuhan yang Mahakuasa telah meluputkan orang beriman dari pembinasaan, sehingga kini gereja Koptik Ortodoks berkembang di Mesir. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Gunung masalah sebesar apapun bisa disingkirkan jika kita sungguh memintanya dalam doa yang dilandasi dengan iman. Allah sanggup melakukan apa saja. Pergumulan apapun yang sedang Anda hadapi hari ini: masalah pekerjaan, keuangan, sakit penyakit - jangan pernah berputus asa. Berdoa dengan iman, mukjizat-Nya masih berlangsung hingga kini.
Saya ingat, sehabis melayani di sebuah gereja di kota Bangkok, seorang ibu menceritakan bisnis suaminya yang merosot. Mereka harus menjual tempat bisnis itu, kemudian mereka akan mencari pekerjaan. Dua anak yang sudah remaja dititipkan kepada nenek mereka di Jakarta untuk bersekolah di sana. Jadi, ibu itu minta saya untuk berdoa agar dia mendapat pekerjaan, dengan catatan: yang gajinya besar dan bisa sering mengunjungi anaknya di Jakarta. Padahal, usia ibu ini sudah tidak terlalu muda lagi dan dia hanya memiliki pengalaman kerja di kantor selama enam bulan sepanjang masa hidupnya. Saya tahu ini tidak mudah, tapi kalau Tuhan berkenan dan memberi kasih karunia, tidak ada yang mustahil. Maka saya pun mendoakan dia.
Dua bulan kemudian dia mengirim e-mail yang memberitahukan bahwa ia sudah diterima di sebuah perusahaan besar di Thailand. Tugasnya adalah mengekspor barang ke Indonesia. Sebetulnya, yang melamar di bidang itu banyak, bahkan mereka memiliki gelar yang tinggi dan pengalaman kerja yang luas. Namun anehnya, justru ibu ini yang mendapatkan pekerjaan itu. Ketika pimpinan perusahaan di bagian itu memanggilnya dan memberitahukan hal tersebut, ia berkata: “Anda bisa mendapatkan pekerjaan ini dengan syarat: Anda harus sering meninggalkan keluarga di Thailand, karena setiap bulan sekitar 7-10 hari Anda harus ada di Jakarta. Semua biaya penerbangan pulang pergi, biaya akomodasi ditanggung kantor. Apa Anda bersedia?” Dengan mantap si ibu berkata, “Saya siap!” Akhirnya, ia mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar. Ia juga bisa sering menengok kedua orang anaknya di Jakarta.
Apakah ini kebetulan? Bukan, ini adalah mukjizat! Jika kita berdoa kepada Allah, kita menghubungkan diri dengan sumber berkat yang tidak terbatas. Dan kalau kita sungguh beriman, maka yang mustahil pun akan menjadi mungkin. Apa pergumulan Anda hari ini? Miliki iman yang memindahkan gunung, dan berdoalah, mukjizat-Nya pasti terjadi.
Sumber: Majalah Bahana, Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar