Sang suami on line di kantor, sedangkan si istri di kafe internet. Keduanya memakai nama samaran dan menyembunyikan identitas yang sebenarnya. Adnan memakai nama ’Prince of Joy’, sedangkan Sana menggunakan ’Sweetie’.
Lalu mereka sepakat ”ngopi darat” di sebuah toko. Disepakati setangkai mawar merah menjadi penanda pertemuan.
”Saat kulihat suamiku menggenggam mawar merah masuk ke dalam toko, hatiku hancur,” tutur Sana. Adnanpun kaget bukan kepalang menyadari tak ada wanita lain di toko itu yang membawa mawar merah kecuali istrinya.
Akhirnya Adnan dan Sana saling menggugat cerai dengan alasan tidak setia.”
Cerita ini lucu sekaligus memprihatinkan. Mereka saling tertarik dan cocok di dunia maya. Tetapi di dunia nyata sebagai pasangan suami istri, mereka tidak seperti itu. Kemungkinan ada komunikasi yang tersumbat.
Banyak yang mengidamkan pasangan orang lain yang terlihat ’lebih’ daripada pasangannya sendiri. Padahal pasangannya sebenarnya permata berharga yang tidak bisa berkilau karena tidak ada ’sinar’ dari pasangannya di rumah.
Jadi sebelum mengharapkan pasangan anda ’berkilau’, anda harus ’menyinari’ pasangan anda dengan pengertian, kebaikan, kerja sama, dukungan, dan kebaikan-kebaikan lainnya.