Selasa, 29 Maret 2011

Dunia bergoncang, siapa takut?

Akumulasi goncangan dunia sekarang ini banyak direspon sebagai fenomena yg sangat mendekatkan kita pada jaman akhir, karena tanda-tandanya jelas terbaca. Secara scientis (ilmiah) dunia bisa hancur karena badai matahari, pulau es di Antartika meleleh akibat pemanasan global sehingga meningkatkan debet air laut yg pasti akan menenggelamkan banyak pulau, gempa bumi yg makin besar skala kedahsyatannya, tsunami, gunung meletus, deru perang dsb.
Secara mistis tidak sedikit orang yg percaya pada perhitungan suku Maya yg meramalkan kiamat pada tahun 2012.

Mempercayai Raja yg bermahkota duri

Memuliakan Allah sebagai Raja dalam situasi yang membahagiakan dan kesuksesan bukanlah perkara sulit untuk dikerjakan! Puji Tuhan, Helleluya..saat berada dalam situasi makmur adalah hal yg lumrah. Tetapi bagaimana sikap kita manakala berada dalam situasi yang sangat buruk, pahit dan menyedihkan bahkan tidak alasan yg secara phisik dan material yg menguntungkan kita? Apakah kita tetap memuliakan dan mengasihi Kristus sebagai Raja di saat kita sakit, gagal dalam usaha dan kehilangan orang yang kita kasihi, menyedihkan dan pergumulan hidup ?
Luk. 23:33 - 43 

Deklarasi Kristus sebagai Raja 
justru ditampilkan saat Dia dalam peristiwa penyaliban di bukit Golgota.

Ada beberapa pengakuan berkaitan Yesus sebagai raja:

Minggu, 27 Maret 2011

Beban yg pasti tidak melebihi kekuatan

Walaupun Allah sendiri yg tahu bobot takaran kesanggupan kita dalam menghadapi persoalan. namun setiap orang harus tetap memikul bebannya masing-masing, besar atau kecilnya bukanlah ukuran yg perlu dipersoalkan. Selama manusia masih hidup, selama itu semua orang akan mengambil peran memikul beban. 

Bagaimanakah kita dapat belajar mengatasi berbagai persolan hidup tanpa harus merasa dibebani.
Belajarlah dari pengalaman Zhang Da ! 

Sabtu, 26 Maret 2011

Selingkuh Online

PIL di sini adalah ’Pasangan Idaman lain’.

Suatu ketika ada berita menarik di satu koran berjudul ’Selingkuh Online’.

”Sepasang suami istri di Bosnia memilih berpisah. Adnan Zenica (32 tahun) dan Sana Klaric (27 tahun) tanpa sadar telah saling curhat melalui internet. Mereka merasa telah menemukan belahan jiwa sejati.

Segarkan kembali "Cinta Sejati"

Sekarang ini, mungkin saja istri Anda bukan wanita dengan level cinta pertama dan terakhir, bahkan bisa jadi Anda masih dapat dengan segar menyebutkan: Maria, Marta, Marini, Marina, dan Mariatun sebagai orang yg pernah dekat dan spesial dengan Anda. namun ketahuilah bahwa istri Anda sekarang ini adalah pilihan yg paling baik (the best choice) diantara yg terbaik, Dia adalah pelabuhan cinta terakhir dan Cinta Sejati Anda.
Segarkan kembali cinta sejati didalam keluarga, jika  masih mungkin tersisa atau ada ceceran cinta....cinta ....yg lainnya!!!!

Jumat, 25 Maret 2011

Totalitas pengabdian atau ibadah yg semu ?



Tuhan Yesus selalu berterus terang pada kita: bahwa tampilnya standar NILAI itu jauh lebih penting dari sekedar penampilan MODE. Kekristenan adalah persoalan nilai bukan mode, ekspresi phisik atau pesona kata-kata indah.

Pengabdian yg berjalan bersama ucapan syukur, pujian dan penyembahan adalah warna original dari kekristenan . Sikap ini demikian suci, agung, megah, mulia seharusnya lebih dahulu diperankan oleh mereka yg lebih mengenal Tuhan, yg mengaku percaya Tuhan, melek Alkitab dan terdidik secara khusus di pelayanan, namun kita sering tidak lulus test ketaatan dalam melakukannya.
Ironi memang, orang-orang yg menjadi agen suara kebenaran sering gagal dalam ujian praktek ketaatan ,sehingga  tampilan sesungguhnya adalah peforma luar bukan mewakili kemurnian hati.


Apakah yg sedang kita kerjakan saat ini, Totalitas pengabdian atau ibadah yg semu ?

Kamis, 24 Maret 2011

Tak ada yg mampu menghentikanya

Musuh keberhasilan yg paling nyata seringkali bukanlah hal yg sulit untuk dijangkau namun justru adalah yg paling dekat dengan hidup kita, yaitu diri sendiri. Betapa sering kita memandang rendah kapasitas diri, merasa tidak mampu, tidak berbakat besar, tidak memiliki investasi memadai........sehingga langkah maju kita tertahan karena penilaian yg salah.


Bagaimanakah kita dapat melecut diri sendiri yg walaupun memang dalam kondisi lemah dan serba terbatas namun tidak tertahankan oleh keadaan justru terus mencari cara berani menatap masa depan dengan penuh harapan?

Rabu, 23 Maret 2011

Kekecewaan bukan akhir dari segalanya.......

Seorang yg paling berhasil diantara kita, pasti juga pernah mengalami masa kekecewaan, cita-citanya belum terwujud dan harapannya  kandas.
Sesuatu yg kita rencanakan tiba-tiba saja terlepas dari genggaman tangan.
Seseorang yg kita cintai juga bisa saja diambil dari belahan hati kita. Banyak hal yg bakal terjadi dalam hidup ini.
Jika kita tidak pernah belajar bagaimana cara mengatasi kekecewaan maka hidup yg manis ini akan terasa pahit sehingga kehilangan banyak kesempatan untuk berbahagia.

Selasa, 22 Maret 2011

Tak Ada yang Dapat Menghambat Orang Ini



Glenn Cunningham
Jika aku dapat meminta agar hidupku sempurna,
itu merupakan godaan menggiurkan.
Namun aku akan terpaksa menolak,
karena dengan begitu aku tidak dapat lagi menarik
pelajaran dari kehidupan (Allyson Jones)
Ketika berumur lima tahun, Glenn Cunningham mengalami luka bakar yang parah dibagian tungkainya. Para dokter yang merawat terpaksa angkat tangan. Menurut mereka, Glenn akan tetap cacat dan terpaksa menggunakan kursi seumur hidupnya. “Ia takkan bisa berjalan lagi,” kata mereka

Berani memilih warna yg benar



Suka atau tidak suka, setiap orang harus menghadapi berbagai rintangan dalam perjalanan menuju kebahagiaan dan keberhasilan. Jika batu penghalang menghadang jalan kemajuan masa depan kita, apa yg dapat kita lakukan.........?
Reflek alamiah yg paling mungkin dan lebih mudah adalah menyerah, memberontak, menyalahkan keadaan, orang lain, lingkungan atau mengasihi diri sendiri !

Senin, 21 Maret 2011

Membunyikan KENTHONGAN di tempat pelayanan

Tidak ada seorangpun yg terbukti kebal dari godaan, godaan selalu tampil menawan, aduhai, waaahh dan menggiurkan. Sasarannya tak memandang pria atau wanita, profesi maupun usia. Dimanapun dan kapanpun godaan tak akan lelah dan tak pernah tertidur, ia akan terus mencari celah-celah menembus sistem pertahanan hidup kita.
Kenthongan sebagai sistem peringatan dini sangat efektif sebagai peringatan awal supaya kita tidak dengan sengaja menerobos masuk dalam bahaya! 
Kenalilah tanda-tanda bahaya dari kenthongan supaya kita selamat dari bahaya yg sedang mengancam! 
Apakah seorang hamba Tuhan juga menjadi wilayah terdampak dari godaan, sehingga juga perlu mengenali tanda  bahaya kenthongan?

Daud, yg disebut Tuhan sendiri sebagai "seorang yg berkenan dihatiNya" ternyata masih bergulat dengan persoalan tua yg masih tetap muda, yaitu godaan! Pengalaman Daud sendiri memberi pelajaran berharga tentang sistem peringatan dini supaya kita tidak sampai mengulangi kesalahan yg sama.
Bagaimanakah kita dapat terhindar dari bahaya godaan?
Kenalilah tanda-tanda bahaya dari kenthongan

Tidak mengerang walau terasa sakit

Dr. W.A. Smart menceritakan tentang seorang ayah yg membawa anak perempuannya yg kecil ke dokter. Akibat terjatuh saat  sedang bermain, anak itu terluka pada bagian matanya. Dokter memeriksa  dan menyatakan perlu menjahit luka itu, tetapi karena suatu alasan tertentu ia tidak menggunakan obat bius (anastesi). Waaah ini sangat menyakitkan bagi si anak...
Sebelum memulai proses operasi kecil dokter bertanya kepada anak itu, apakah dia sanggup menahan rasa sakit jika digunakan jarum untuk menjahit lukanya?

Sabtu, 19 Maret 2011

Tidak ada discount dalam pelayanan !

Gereja sering lebih memilih bersikap populer, dengan kecenderungan memperlemah tuntutan sebagai pengikut Kristus dengan tujuan dapat menarik simpati orang sebanyak mungkin . Namun Tuhan Yesus tegas membuat aturan bahwa hal mengikut Dia, merupakan kehidupan yg  sangat sulit dan berpotensi mengurangi jumlah orang yg ingin jadi pengikutNya.

Jumat, 18 Maret 2011

Aksi panggung yang tidak memukau hati Tuhan

Secara sadar atau tidak, banyak gereja sering mengajarkan teologia persembahan yg subyektif., dimana Tuhan dijadikan alasan untuk memberikan persembahan guna mendapatkan lebih banyak lagi keuntungan bagi manusia. Kita diajarkan bersemangat dan berani untuk memberi persembahan secara kuantitatif dan mengesampingkan yg kualitatif.

Rabu, 16 Maret 2011

Batukarangpun masih diterpa badai



Menganalogikan kekuatan iman seperti batukarang yg teguh, tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan, tetap menjulang abadi. Menjadikan kita sering terpeleset sendiri oleh kenyataan keseharian, Karenanya kita terpaksa harus memanipulasi diri sendiri dan berstandar ganda. Benarkah semangat iman kita sanggup konsisten sepenuhnya berkekuatan muda, tetap stabil, berkobar-kobar, mantap dan kuat seolah badaipun tak mampu menggoyahkannya.
Sejujurnya:  iman kita ada saatnya berjalan dengan lunglai, manja bahkan tersenyum saja seakan dipaksakan.

Modal kaki lima tembus hotel bintang lima

Mengelola keterbatasan dan tantangan dalam kompetisi yg luas


Pekerjaan Tuhan bukanlah aktivitas yg boleh memisahkan diri dari sistem kerja global dan integral. Pelayanan yg sekalipun bersifat rohani, mengatas namakan Tuhan, tidak dapat bekerja menutup diri dengan tatanilai yg anggapnya benar, apa yg sedang kita kerjakan saat ini memiliki korelasi dengan fakta perubahan didunia nyata. Dalam konteks pelayanan, diakui atau tidak, akan terus terjadi kompetisi diantara kita. Kompetisi tidak salah bahkan dibutuhkan dalam kerangka kemajuan pelayanan itu sendiri. Justru tanpa kompetisi maka pelayanan akan stagnan, asal-asalan dan tidak berbobot.

Hamba Tuhan juga manusia

Memenuhi panggilan sebagai hamba Tuhan seperti bermetamorfosis sebagai manusia unggul,  memiliki kualitas hidup yg tegar, sabar, berwibawa, sakti mandraguna, selalu hidup dalam kesalehan....., 
Menjadi hamba Tuhan seolah harus mememiliki setting penampilan, gaya hidup, selera, cara perilaku, budi bahasa serba teratur, terukur tidak boleh salah.. Ya.....seperti memasuki dunia lain, Kehadirannya diyakini membawa atmosfir perubahan, perkataannya menjadi sabda pandita ratu, apa yg didoakan pasti dijawab Tuhan. seolah-olah jauh sekali dari masalah hidup. Idealisnya seorang hamba Tuhan tidak boleh sedih, lemah, sakit, gagal apalagi kagetan.....atau jantungan...

Selasa, 08 Maret 2011

Membingkai Model pelayanan sendiri


Melayani pekerjaan Tuhan , seperti menempatkan mereka yg terlibat didalamnya bagai pribadi super, pilihan hidupnya sudah dianggap masuk pada keputusan yg benar, telah menjadi orang yg berani menginvestasikan seluruh hidupnya bagi Tuhan. ya......setidaknya orang awam akan hormat dan memberi acungan jempol atas pilihan hidupnya serta mengidenfitikasinya sebagai keberhasilan secara moral.
Tidak ada yg salah dengan bentuk pelayanan itu sendiri karena hal ini sungguh dibutuhkan, bernilai mulia bahkan menjadi tujuan hidup. Yang menjadi catatan adalah: kita sering membingkai sendiri model pelayanan menurut ukuran dan referensi yg telah kita anggap benar.
Bagaimana Tuhan Yesus mengapresiasi pelayanan kita?
Narasi tentang Maria dan Marta: menjadi model pelayanan kita
Lukas 10 : 38 - 42
10:38Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Adalah tidak tepat jika kita selalu memandang dengan sebelah mata kerja keras Marta sebagai orang yg bernilai rendah dibanding dengan Maria yg duduk dekat dikaki Tuhan.
Apa yg sebenarnya terjadi?


a. Marta adalah orang yg ringan tangan
Pekerjaan yg dilakukan Marta untuk memberi jamuan makan bagi Tuhan Yesus dan para murid, tidak dapat dikatakan sebagai hal yg tidak perlu atau murahan. Hidup ini butuh energi yg disuport dari makanan jasmani. Jamuan makan itu sendiri adalah bentuk penerimaan tuan rumah atas tamu yg diundangnya secara bertanggung jawab, ini bukan saja menyenangkan tetapi juga dibutuhkan. Marta menjadi orang yg berkeringat dan berkorban untuk Tuhan


b. Marta adalah orang yg jujur & terbuka
Tidak ada perasaan yg disembunyikan dalam dirinya, ia tak ragu mengkomunikasikan secara  terus terang kegalauan hatinya kepada Tuhan dengan cara yg santun. Ia tidak berteriak-teriak dari belakang dapur sebagai reaksi ketidak setujuannya, untuk mengundang perhatian Tuhan atas lelahnya pekerjaan yg sedang ia kerjakan, atau ia tidak mengekspresi bahasa tubuh yg tidak menyedapkan sebagai sentilan kepada Tuhan dan Maria . Kita harus mau mengakui bahwa Marta ini telah menjadi model obyektifitas manakala kita sedang berseberangan opini dengan orang lain. ia bersedia melakukan pendekatan dengan jujur dan santun .


c. Marta adalah seorang inisiator (even organiser) handal.
Seorang wanita pada jaman itu berada pada level diskriminasi rendah sehingga peranannya sangat tidak diperhitungkan. Wanita menjadi pribadi yg terpinggirkan , ia hanyalah orang yg lekat dengan urusan : "dapur (memasak), pupur (berdandan dengan kosmetik) dan kasur (urusan ranjang)". Namun Marta sanggup menembus batas asumsi gender dengan berani mengambil inisiatif sendiri mengundang Tuhan Yesus yg dianggap sebagai tokoh panutan untuk beraudensi dirumahnya. hebat bukan......


Apakah kita menolak bentuk pelayanan yang dikerjakan Marta?
Gereja membutuhkan pekerja-pekeja Kristus yg ringan tangan, mau bekeringat untuk melayani, yg kaya dengan ide untuk membangun iman bersama, gereja sangat membutuhkan orang orang jujur , berterus terang dan santun yang berani memberikan hidupnya sebagai upaya untuk menyenangkan hati Tuhan.


Apa yg salah dalam diri Marta?
Tuhan Yesus sama sekali tidak mencela bentuk pelayanan Marta, yg dikoreksi adalah apa yg melatar belakangi pelayanannya, dari mana pelayanan itu dimulai dan apa yg diharapkan. Perikop ini menjadi koreksi Tuhan Yesus atas semua orang yg bergiat dalam pelayanan pekerjaanNya.
Tuhan Yesus harus mengoreksi kerja pelayan kita! Karena lebih mudah tergoda untuk membingkai sendiri format pelayanan menurut referensi atau standar yg subyektif (saya anggap benar) bukan berdasar pada apa yg dibutuhkan Tuhan. dan menjadi rancanganNya.


1. Koreksi Tuhan atas pelayanan yg bermotif transaksi


Dalam keterbukaannya, Marta hendak menyampaikan keluhannya atas beberapa kesalahan yg dilakukan oleh mereka yg mendengar perkataan Tuhan Yesus dengan tekun:

a. Keluhan Marta terhadap Tuhan Yesus:
Tuhan dianggap telah bersalah karena membiarkannya bekerja sendirian di  dalam segala persiapan melayani Tuhan Yesus dan murid-muridNya.  Ia menganggap Tuhan Yesus tidak peduli terhadap situasi  yang dihadapinya. Seharusnya Tuhan Yesus  memberi setidaknya penghargaan terhadap jerih lelah yg diupayakan.
b. Keluhan Marta terhadap Maria :
Maria juga  telah dianggap mengambil keputusan salah dengan membiarkan dirinya bekerja sendirian. Ini tidak adil, masakan saya sendiri yg berlelah sedangkan Maria hanya diam saja. Harapannya walaupun tanpa harus diperintah, ada orang yg bersedia ikut mengambil bagian dalam pekerjaannya tetapi mengapa ia diam saja bahkan dengan santai tetap duduk dekat kaki Yesus.   
Marta merasa diabaikan oleh Tuhan Yesus – padahal Marta, adalah pihak yang mengundang Tuhan Yesus untuk datang ke rumahnya.  Tuan rumah yang seharusnya mendapat perhatian, seolah-olah justru diabaikan oleh sang tamu.  
Keluhan Marta sesungguhnya bukan karena Tuhan Yesus membiarkan Maria berdiam diri tidak membantunya. Namun tuntutan supaya Tuhan  menaruh rasa peduli dan penghargaan yg sepantasnya kepadanya.
Keluhan Marta adalah tuntutan yg realistis! Masakan orang yg bekerja keras tidak boleh mendapatkan penghargaan? Semua orang yg bekerja melayani Tuhan sudah sepantasnya mendapatkan penghargaan atau upah. Gereja (pemimpin geraja) tidak dapat mengelak dari tanggungjawab ini. Gereja tidak dapat berdalih bahwa ini pelayanan brooor.......bukan perusahaan, jadi upah anda tidak didasarkan pada loyalitas,  kapasitas dan prestasi kerjamu tetapi atas dasar etiket baik sang gembala jemaat. wah diplomatis banget.........
Mengapa gereja yg memotivasi umat untuk bekerja secara profesional dalam segala bidang tetapi justru gereja sendiri sering tidak punya tata kelola yg profesional?  pengelolaan keuangan yg tidak jelas (tidak akuntable), kepemimpinan yg one man show, administrasi ala kadarnya. Sunguh sangat kasihan nasib para pengerja gereja, mereka telah memberikan seluruh hidupnya, tidak  sempat memikirkan kesenangan, tidak memikirkan masa depannya, mati hidupnya ada dalam gereja! Namun perjuangan mereka sering dianggap sebagai hal biasa , bagian dari voluntarisme (kerja sukarela tanpa perlu dibayar)saja, mereka diberi penghargaan rendah bahkan lebih rendah dari upah buruh pabrik. Ironisnya mereka yg bekerja diladang Tuhan: disanjung sebagai pekerja Kristus, Hamba Allah maha tinggi namun kesehariannya diperlakukan seperti seorang pembantu rumah tangga! Mengapa mereka dapat bertahan, karena dikuatkan oleh doktrin: hamba Tuhan tidak boleh digaji ? mereka selalu dihibur dengan lagukerja buat Tuhan selalu manise biar tanpa gaji selalu manise.... Lagu ini adalah kesenangan para pemimpin gereja yg mapan dengan punya banyak kaki tangan yg selalu siaga mengerjakan pelayanan apapun tetapi lagu ini menjadi penderitaan bagi para pengerja gereja......ngenes.....ngenes....saknoooooo. saknooooooo
Untuk menuju kearah perbaikan memang tidak mudah, hal ini membutuhkan manajeman pelayanan yg baik , kerja jeras, kerelaan berkorban, good will , proses  waktu yg tidak singkat.
Bukalah mata dan hati kita !!!!!!  Dengarlah keluhan Marta! 
berilah apresiasi yg sepantasnya kepada meeka yg bekerja diladang Tuhan!
Kita tidak perlu untuk membela diri bahwa gereja adalah lembaga yg "nonprofit" namun realitanya  gereja tidak mungkin dapat energi yg fit, fresh dan efektif tanpa sumber keuangan yg memadai . Justru mereka yg mempropagandakan pelayanan non profit realitanya berfokus pada profit. hidupnya berkelimpahan, penampilan parlente, makan mewah,mobil mewah (tidak mencerminkan penampilan hamba) tetapi yg berjuang sebagai pengerja hidupnya susaaaaaaah.............namun salut, mereka masih bisa bernyayi: "biarkan aku miskin didunia, asal kaya disorga......., ya semoga saja! 


Bagi kita yg giat melayani pekerjaan Tuhan, ada juga kesalahan prinsip yg perlu dikoreksi!
Orang lain tidak melihatnya bahkan masih menilai kinerja kita top..... markotop.... tetapi Tuhan melihat apa yg menjadi MOTIF PELAYANAN kita.
Seringkali, seperti Marta menuntut Apresiasi pelayanan dan menempatkannya sebagai tujuan. inilah yg menjadi sasaran krtik Tuhan Yesus!


Tuntutan penghargaan atas kerja keras Marta ini telah mengaburkan esensi pelayanan yg sebenarnya. Pelayanan sudah pasti berbanding lurus dengan mendapat upahnya tetapi tujuan pelayanan bukanlah upah semata. Jika TARIF pelayanan mendahului Tujuan pelayanan,
Ini yg disebut pelayanan transaksional. karena orang sudah menentukan sendiri harganya: Siapa mendapatkan apa dari pelayanan.
Kita sering menempatkan diri sebagai pekerja Kristus dengan menetapkan harga yg pantas dari: jam terbang, pengalaman akademis, rating dan popularitas sehingga melupakan arti NILAI pelayanan. Pelayanan itu kita anggap sebagai transaksi sebuah HARGA diri yg harus dibayar oleh orang lain atas nama Tuhan,  bukan tuntutan NILAI yg kekal melebihi kebutuhan dan harga diri kita sendiri yg harus diperjuangkan.
Berapa harga yg harus dibayar oleh Tuhan untuk melunasi tarif pelayanan kita?
1 jam 10 juta+ tiket pesawat.......1 juta sekali kotbah+akomodasi hotel mewah.....atau 300 ribu rupiah setiap bulan.....? ah Anda nyindir saya lagi.......tidak, ini adalah fakta
Jadi sekarang, Tentukan sendiri tarif Saudara!....


2. Koreksi Tuhan atas pelayanan yg tidak berbasis RELASI


Kesibukan Marta dalam melayani Tuhan telah menempatkan dirinya terperosok dalam kelompok tersendiri seolah terpisah dari orang lain. Itu nampak dari keluhannya yg menganggap pekerjaan orang lain itu tidak lebih baik dari yg dapat ia kerjakan. Sibuk sampai tidak dapat melihat orang  disebelahnya sebenarnya juga sedang bekerja.
Maria duduk dekat kaki Tuhan yg sedang menbangun hubungan pribadi dengan Tuhan juga serius mendengar fiman Tuhan dianggap sebagai sikap yg malas, tidak aktif bekerja, lupa tanggung jawab dsb.
Koreksi Tuhan adalah karena kita bekerja melayani Tuhan dengan menagbaikan pentingnya prioritas hubungan: Bagaimana mungkin pelayanan pekerjaan Tuhan menjadi efektif tanpa hubungan pribadi dengan Tuhan?


1. Pelayanan membutuhkan Hubungan pribadi dengan Tuhan


Maria dinilai Tuhan Yesus telah memilih yg terbaik karena alasan prioritas!
" Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." 
a. Prioritas Membangun hubungan yg baik dengan Tuhan, tanpa relasi yg harmoni dengan Tuhan, sebenarnya kita hanya melayani obsesi  diri sendiri. Kita hanya menjadi orang yg gila dalam pelayanan tetapi tidak mengenal siapa yg sedang kita layani, ini aneh....
b. Prioritas Mengisi hidupnya dengan perkara yg kekal - mendengarkan firman Tuhan yg dampaknya melebihi dari kenyangnya perut saat ini 
c. Prioritas pemakaian waktu: karena kunjungan Tuhan Yesus berlangsung singkat, pelayananNya juga akan segera berakhir didunia ini sehingga wajar jika Maria memaksimalkan kunjungan Tuhan dengan perkara yg kekal.


2. Pelayanan membutuhkan sinergitas relasi dengan sesama pekerja Kristus
a. Relasi yg tidak saling menghakimi 
Marta, dalam kisah ini disebutkan “sibuk sekali melayani”. Ia melayani sedemikian rupa, sehingga tidak bisa melihat pentingnya apa yang dilakukan oleh Maria, yaitu “duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya”. Ia tidak mengerti tindakan Maria. 
Sementara itu, ia melayani sambil menggerutu dan mengasihani diri. Padahal apa yang dilakukan Maria adalah juga bagian utama dari tindakan melayani pribadi Tuhan. mengambil waktu khusus untuk bersekutu dan mendengar suara Tuhan bahkan adalah energi yg seharusnya dibutuhkan dalam pelayanan


b. Relasi yg saling melengkapi 
Melayani pekerjaan Tuhan tidak dapat dipisahkan dengan membangun relasi yg baik dengan Tuhan. Melayani Tuhan adalah satu konstruksi utuh yg tak dapat dipisahkan dengan membangun pengenalan pribadi Tuhan, belajar firman Allah, menyembah dan berdoa.
Peranan Marta dibutuhkan dalam kerja eksternal pelayanan : rajin, kerja keras, jujur, bersemangat.
Peranan Maria juga dibutuhkan sebagai kerja internal dalam melayani.; bersekutu secara pribadi, berdoa, belajar firman Allah dan menyembah.
Maria dan Marta tidak dapat dikontraskan seolah yg satu  lebih baik dari yg lain atau boleh diabaikan.


Marta tidak melakukannya sendirian, saya sebagai pelayan Tuhan , kita semua sering tampak begitu bergiat dalam melayani, kepayahan sampai kehilangan sukacita. Sebagai kompensasinya: kita ngedumel dalam hati, mengasihani diri, dan mencela pribadi sesama pelayan. 
Ini adalah bingkai kedua yg kita bangun untuk menuntut orang lain supaya menjadi seperti saya. 

Kita merasa bahwa apa yg saya lakukan adalah yg paling baik, tanpa kehadiran saya pelayanan ini bagai gerbongtanpa lokomotif, saya layak dapat penghargaan, perlu diteladani bahkan menjadi acuan kerja pelayanan? sedangkan apa yg dilakukan orang lain itu masih belum layak jual, seperti anak yg lagi belajaran kotbah, karya murahan atau tidak begitu penting. 
Jadiah seperti saya?....... 


Pekerjaan Tuhan juga bukan kerja akrobatik seorang diri, 
Kita membutuhkan jasa orang lain untuk saling melengkapi konstruksi gereja itu sendiri yg memang beragam dengan kebutuhan yg komplek.
Namun memang patut diakui bahwa seringkali kepemimpinan gereja tidak dapat berjalan moderat dan visible seperti harapan Tuhan, bahkan cenderung kaku otoriter., centralistik, dominan. Bagaimana kita dapat merasa bangga dengan majerial gereja dimana  seorang pemimpin berperanan menjadi LEADER, MANAJER sekaligus OWER dari perusahaan yg namanya GEREJA.


Yang sedang kita kerjakan sekarang ini adalah PELAYANAN , mega proyeknya ALLAH . Membutuhkan kerja bareng semua pihak, semuanya adalah material penting dalam membangun gereja. Peranan kita betapapun kecilnya adalah sumbangan besar bagi progresivitas pelayanan.
Pelayanan adalah Rancangan Allah yg berorientasi kekekalan, kita tidak dapat mencampur kepentingan kita yg temporer, fana, egois, materialis: tersamar dengan  dengan lembaga rohani yg sedang yg kita propagandakan untuk kemuliaan Tuhan. Karena Tuhan pasti tidak lupa mengkoreksinya lagi!!!!
Pelayanan adalah kerja keras yg menuntut terbentuknya suatu NILAI kekekalan bukan tercapainya suatau HARGA yg kita bingkai sendiri menurut format kita.
Sudah saatnya, kita berhenti bekerja dengan membangun bingkai pelayanan sendiri.
Jika sistem pelayanan terlalu sulit dikendalikan untuk maju, 
kita tidak perlu menuntut orang lain untuk lebih dahulu berubah, saya dapat memulainya dari diri sendiri dan saya dapat mulai dari saat ini.
Bersama TUHAN YESUS kita pasti kita bisa berbuat lebih baik lagi membangun kerajaanNya, GBU
by Haris Subagiyo
Redaktur Gracia Ministry

Minggu, 06 Maret 2011

Pelaku anarkis yang dibela TUHAN




Kasih Allah menjangkau semua orang secara tidak terbatas, tidak memihak  dan tak mengharapkan umpan balik. Kasih Allah tak lelah bekerja, lebih dari mencari orang yg pernah berbuat kesalahan. KasihNya mencari semua orang tanpa kecuali bahkan pelaku anarkisme  yg jelas preman, penjahat dan pembunuh masih  diberi tempat special dihatiNya. Benarkah anugerahNya sungguh-sungguh mau menerima kita apa adanya? Benarkah masih tersedia kesempatan kedua untuk hidup saya?
Barabas adalah bukti: pelaku anarkis yg dibela Tuhan sampai titik darah penghabisan.


Matius 27 :15 - 26 
Siapakah Barabas?
a. Barabas berarti anak bapa (ayat.16)
"Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas."
Barabas mempunyai nama kecil "Yesus".  Jadi nama lengkapnya ialah Yesus Barabas dan Barabas memiliki arti yg sangat bagus: berarti anak Bapa, perhatikan asal katanya:

Asal kata Barabas dari : Bar Abba
  • Bar = Dari bahasa Aram, artinya “putra," “butir," “murni," atau “alami“
  • Abba = Dari bahasa Ibrani, artinya “bapa”
Jadi Barabas berarti " anak bapa" , Yesus Barabas adalah Yesus anak bapa
Benarkah nama itu menunjukkan kelakukannya?  
b. Barabas adalah dalang pelaku anarkis (ayat.16)
"Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas"
Barabas menjadi ikon kejahatan saat itu, dari sekian banyak nara pidana yang ada di penjaranya ,Barabas disebut sebagai orang yg terkenal karena kejahatannya,Kemungkinan besar ada korelasi antara dua orang penjahat yg disalib didekat Tuhan Yesus adalah komplotannya dimana Barabas menjadi pemimpinnya, jadi ia bukan saja pelaku tetapi dalang anarkisme yg punya keberanian sebagai raja tega. Sepak terjangnya membuat geram banyak orang, bukan saja pemerintah Roma tetapi juga masyarakat sipil ikut membencinya. karena dia adalah pemberontak, penjahat dan pembunuh yg membahayakan. 
Barabas, anak bapa yg hidupnya merana dipenjara..(kapokmu kapan)


c. Barabas adalah seorang nasionalis pemberani (patriotik) bukan demokratik....
Alkitab menuliskan bahwa pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan. (Mar 15:7). 
Barabas ini dijebloskan penjara berkaitan dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. (Luk 23:19).
Barabas boleh juga dijuluki pahlawan pemberani, tidak ragu, tegas dan spontan. Karena ditengah melempemnya perlawanan orang Yahudi terhadap Romawi, Barabas tampil secara mandiri melawan Roma. Idealisme adalah: mengembalikan tanah Yudea bebas dari kekuasaan orang asing (Romawi). Orang-orang Yahudi sangat bangga dengan kebangsaan mereka sebagai bangsa pilihan Allah dan mereka sangat merindukan kemerdekaan dari penjajahan romawi. 
Revolusi dikobarkan oleh Barabas
  • Melawan pemerasan Romawi terhadap orang Yahudi atas nama pajak yg menyengsarakan rakyat.  
  • Melawan arogansi para tentara Romawi yang semena-mena menindas mereka dan mempermalukan seperti budak . 
  • Melawan intervensi Roma yg diluar kewajaran, sampai hak bicara dengan bahasa sendiri (Ibrani) dilarang saat berbicara didepan umum.
  • Melawan Romawi karena memaksa orang Yahudi mengcopy paste budaya  dan hukum Romawi padahal Yahudi sangat menjunjung tinggi peradabannya.
Namun, mayoritas orang Yahudi lebih memilih bertahan dibawah tekanan daripada mencoba merevolusi pemerintah Romawi. Mereka mengambil sikap diam sambil mengomel dibelakang. Namun Barabas secara nyata menggalang front pembela kedaulatan negara yg berusaha melawan Romawi dengan cara dan kekuatan sendiri. darimana beayanya? kemungkinan dari tindak kriminal lainnya.......  


Apa relevansi Barabas dengan iman kristen?


Barabas adalah orang yg menerima anugerah Allah sangat besar pada hari seharusnya ia dihukum mati.



Matius 27:15 menjelaskan kepada kita, “Telah menjadi kebiasaan bagi wali negeri untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu atas pilihan orang banyak.  


a. Barabas dipilih bukan karena kualifikasi moral tetapi kualitas kejahatannya
Dalam momentun hari raya Paskah (peringatan keluarnya Israel dari Mesir) Pilatus dalam perilakunya yg korup berusaha menutupi dosanya dengan mengambil hati orang Yahudi untuk melepaskan satu orang saja dari penjara pada hari Paskah. Pastinya ia akan memilih seseorang yang paling bajingan, paling tengik, yang paling hancur, yang kejahatannya dikenal oleh seluruh bangsa Yahudi saat itu, Nyatanya memang benar Pilatus memilih Barabas. untuk divottingkan bersama Yesus.
Yesus Kristus vs Yesus Barabas.........bukan kebetulan!!!!!


b. Barabas seharusnya dihukum mati karena nilai kejahatannya
Keadaan akan berbeda seandainya ia dipenjara sesudah peristiwa penyaliban Kristus, dipastikan tidak akan menerima pembebasan. Mengapa? 
Karena kasusnya akan diputuskan sesuai dengan hukum Romawi (hukuman mati) Kejahatannya bukanlah kejahatan kecil, tetapi pemberontakan kepada Roma dan pembunuhan. Ada tiga bentuk kejahatan terbesar pada zaman itu yang hukumannya adalah salib. Kejahatan itu adalah: pengkhianatan negara, pembunuhan dan perampokan. Barabas melakukan semua itu jadi hukuman salib adalah upahnya.
Namun. Pengadilan yg digelar Pilatus bersifat luar biasa, karena pengadilan mengeksekusi orang yg secara hukum tidak ada data dan fakta dianggap bersalah. (Yesus) namun keputusan harus diambil bukan hukum demi obyektivitas hukum tetapi hukuman demi permintaan pasar.
Celaka jika para penegak hukum mengadopsi metode ini.....
Pilatus jelas-jelas tidak menemukan bukti kesalahan Yesus karena tidak ada fakta yurisnya.
Pilatus cuci tangan terhadap kasus ini walaupun ia tahu Yesus 100% tidak bersalah
Pilatus menawarkan barter narapidana untuk meredakan emsi massa.
Dalam keBINGUNGAN antara mempertahankan karir atau menuruti nurani, ia mengajukan strategi BARTER. Barter ini terjadi ketika Pilatus bertanya kepada kumpulan orang Yahudi yg jelas membenci Yesus karena hasutan. Harapannya: Yesuslah yg akan dibebaskan, namun diluar dugaan. Ketika orang banyak berteriak teriak mendesak supaya membebaskan Barabas dan menyalibkan Kristus. Satu suara bulat  terus diteriakkan.....salibkan Yesus...bebaskan Barabas........
Pilatus hanya bilang..........ehm....cocok karo batinku (sudah sesuai dengan hati saya)


c. Barabas tidak berbuat apapun untuk memperoleh kebebasan hukuman
Barabas sendiri juga tak menyangka, sangat heran dengan keputusan itu. Dia yang seharusnya dijatuhi hukuman mati ternyata dalam hitungan menit bebas dan semua perbuatan masa lalunya dibatalkan. ia sekarang berpindah tempat dari pesakitan menjadi orang bebas. Ini adalah proses pengadilan tercepat.......
Ia merasa tidak melakukan apapun yg benar sebagai alasan untuk meringankan hukumannya. Ia hanya menerima saja dengan tak bersyarat
Mungkin Barabas membandingkan dengan wajah hukum di Indonesia. Untuk mengajukan banding kasus tindak kriminal ringan dibutuhkan waktu antre berbulan bulan bahkan beberapa tahun. itupun harus menggunakan uang suap, bayar pengacara, rekayasa kasus dll. Tetapi dalam kasus Barabas, dia dibebaskan murni dalam hitungan menit dan dia dinyatakan bebas tak bersyarat yg berkekuatan hukum tetap.


d. Barabas dianggap sebagai orang benar walaupun perbauatnnya tidak dapat dibenarkan 
Allah membenarkan orang yg bersalah bukan membenarkan perbuatannya! Kristus melakukan tindakan pembenaran atas hidup kita.
Tuhan Yesus yang rela untuk dihukum ,mengambil tempatnya Barabas. Si pembunuh pergi dengan bebas, sementara yang tidak bersalah, Yesus Kristus mengambil tempatnya  Yesus Barabas. Jadi Pembenaran berarti :


Allah memperlakukan seseorang yang bersalah sebagai orang yang tidak bersalah. 
Allah menyatakan bahwa orang itu harus dipandang benar secara hukum. 
  • Pembenaran ini terjadi di luar usaha manusia. Barabas dilepaskan dari hukuman, bukan karena perjuangannya. Itu terjadi di luar diri Barabas. Dia melakukan barter. tetpi hanya menerima hasil barter itu. 
  • Pembenaran terjadi di luar kita, karena hanya dapat dilakukan oleh Kristus di atas kayu salib. 
  • Pembenaran juga terjadi seketika. Pada waktu Barabas dibenarkan dan dibebaskan, proses itu terjadi seketika. Tidak ada proses yang berulangkali, tidak ada proses yang rumit. Pilatus hanya menawarkan siapa yang akan dibebaskan, Kristus atau Barabas. Ternyata orang memilih Barabas dan hasilnya adalah seketika itu juga barabas bebas. 
  • Pembenaran kita bersifat instan. Allah menyatakan kita benar. 
  • Pembenaran tidak bersifat progresif. Pembenaran tidaklah terjadi secara bertahap, tetapi berlangsung sekali saja
Pada waktu kita dibenarkan oleh Allah terjadi dua hal, yakni fakta dan realita. 

  • Fakta adalah Allah menyatakan kita benar, seperti yang dikatakan oleh Alkitab. ……. oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Rom 3:23-24). 
  • Realita atau bukti nyata. Apakah buktinya? Perbuatan. Perbuatan kita akan menjadi bukti bahwa telah dibenarkan. Semua orang yang telah dibenarkan Allah akan tampak di depan umum sebagai orang yang dibenarkan. Bukti ini semakin lama akan semakin jelas. 
Barabas adalah typologi anugerah Allah 
Karena kasih Allah yg sangat besar bersedia menggantikan hukuman dosa saya Inilah berkatnya Barabas dan inilah juga yang kita alami dari karya penebusan Kristus di atas kayu salib. Keadaan kita yang penuh dosa tidak mungkin bisa dibebaskan. Tetapi Kristus sendiri yg menggantikan hukuman yg harusnya kita tanggung. 
Kristus membenarkan kita dengan cara menjadi penggantinya kita. Ia bukan hanya sekedar seorang nabi yang mengajar, bukan sekedar seorang raja yang memerintah, tetapi Kristus adalah imam dan korban, seorang wakil umatNya. Ia mengambil alih hukuman yang diperuntukkan bagi kita. kita di barter dengan Kristus.
Kebenaran Kristus diberikan kepada kita sedangkan kejahatan kita ditimpakan kepadaNya. Sama dengan Barabas, Kristus dijatuhi hukuman, Barabas dibebaskan. Inilah yang disebut dengan pembenaran. Kita dibenarkan.


Betapa berharganya diri kita, saat kita berbuat dosa masih dicarinya sampai hukuman dosa yg harus kita tanggung digantikanNya! 


Barabas itu sebenarnya adalah DIRI SAYA:


Sayalah orang yang sepantasnya menerima vonis hukuman mati.
Saya yg bersalah dan Yesus sama sekali tidak berbuat dosa
Saya yg harusnya dihukum tetapi Yesus Kristus yang menggantikan hukuman saya.
Saya merasa tidak melakukan apapun untuk memperoleh kebebasannya namun  Yesus memberikan semuanya yg paling besar untuk menggantikan tempat hukuman saya.


Saya dan Yesus, sekarang bertukar tempat: “Hukuman, kutuk, aib, dan penderitaan si pembunuh itu ditransfer kepada Yesus yang adalah orang benar; sementara kebebasan, ketidak-bersalahan, keselamatan, dan kesejahteraan dari Yesus ini dilimpahkah kepada si pembunuh itu. Sayalah orangnya!


Saya telah terinstal dalam semua kebenaran yg Tuhan kerjakan termasuk hak-hak istimewa yg Yesus Kristus,miliki sebaliknya Yesus memasuki semua kehinaan dan kengerian yang seharusnya saya alami. 


Bagaimana respon Barabas yg telah digantikan hukumannya oleh Yesus?


Tidak ada bukti dalam Alkitab atau tradisi gereja mula-mula yg menyatakan Barabas menjadi bagaian dari keluarga orang percaya.
Bahkan ada bukti Alkitab yg menyatakan ia tidak bertobat. heh...........ya tidak ada bukti pertobatan dari orang yg telah dibela Tuhan sampai mati.


Lebih dari lima puluh hari setelah Kristus disalibkan, Petrus berkata kepada orang banyak di Yerusalem,“Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu      (Kisah Rasul 3:14).


Petrus tidak akan menyebut Barabas sebagai “pembunuh” jika ia telah bertobat. Ini bukan kelaziman yang biasa dilakukan oleh gereja mula-mula dengan menyebut dosa seseorang setelah ia menjadi orang Kristen. Jika Barabas telah bertobat ia akan menjadi orang penting dalam gereja di Yerusalem. Dan Petrus tidak akan menyebutnya sebagai pembunuh lagi seperti kepada Paulus - yang dulunya juga adalah seorang pembunuh sebelum pertobatannya.


Bukan sinema yg sedang kita tonton, inilah realita: Kesempatan kedua yg terbuang....Tragis...bahkan sangat tragis. sekali.....Barabas dibebaskan dari hukuman oleh pembelaan Yesus sampai titik darah penghabisan, namun ia tidak menunjukkan bukti pertobatan.!!!!!
Aplikasi:
Sangat disayangkan, Anugerah Tuhan yg diupayakan dengan penuh pengorbanan dapat terbuang dengan percuma,
Kabar baik yg disampaikan untuk memberi efek kemerdekaan , kita anggap sebagai hal biasa....tidak memberi dampak langsung dengan kebutuhan masa kini.
Sejujurnya.... terlalu sering kita menganggap tidak penting pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, dengan asumsi kebutuhan: karena orientasi kita yg hanya berbasiskan konsumsi. kita menganggap bahwa salib itu hanya bertalian dengan kebutuhan rohani atau masa yg akan datang dan kurang menyentuh realita kebutuhan saat ini, 
Saya hanya ingin Tuhan intervensi bisnis, keluarga, sekolah, pelayanan.....
Saya ingin Tuhan hanya memfasilitasi pangkat, kesuksesan, kemakmuran, kesenangan........
Kita lupa bahwa pusat kehidupan kita dapat berlangsung sampai saat ini dimulai karena kerja Salib Yesus.
Sekarang adalah KESEMPATAN KEDUA untuk kembali mereposisi hidup kita menjadi orang yg berguna: bagi Tuhan..bagi negara..bagi gereja..bagi keluarga..bagi siapa saja
Tuhan sudah terinstal dalam diri kita, segera konversi sistem hidup kita sesuai rencanaNya!.


by Haris Subagiyo http://graciaministry.blogspot.com